Monday, August 3, 2009

Produksi Pangan Bakal Terancam

Selasa, 04 Agustus 2009
Akibat Kemarau Berkepanjangan

SAMBAS-Produksi pangan di Kabupaten Sambas bakal terancam. Akibat kemarau berkepanjangan yang melanda daerah ini beberapa bulan terakhir, menyebabkan tanaman padi mengalami kekeringan. "Kalau sudah begini keadaannya, maka bulir padi bakal ampak (polong tak berisi)," ujar Alfian, salah seorang petani asal Selakau Timur, kepada Pontianak Post kemarin, di Sambas.Ayah dua orang anak ini mengaku tak mengira bahwa panas bakal berkepanjangan seperti sekarang. Padahal ketika menanam beberapa bulan lalu, hujan masih sempat menyirami kawasan sawahnya. Bila masih ada hujan-walaupun sesekali, kata Alfian, tentu tak masalah. Namun yang terjadi saat ini memang benar-benar kering kerontang dan bahkan tanah sampai merekah.

Kecemasan senada disampaikan Aswadi, petani di daerah Pemangkat. Menurutnya tahun ini merupakan merupakan masa yang sulit untuk bercocok tanam padi. Betapa tidak, katanya, ketika memulai penanaman saja waktu lalu, mereka terpaksa harus memboyong air dari rumah karena lahan mengalami kering. "Kalau tidak disiram, nugalnya (membuat lubang tanaman padi) menjadi susah, Pak," katanya.Wadi memang tak secemas yang dialami Alfian. Karena tanaman padinya baru berumur dua bulan-sehingga belum bersiap untuk berbuah. Namun begitu, katanya, pertumbuhannya seperti hidup segan mati tak mahu. Tanaman yang tak sehat secara otomatis mempengaruhi produksinya.
Joni, salah seorang penyuluh pertanian di Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, ketika dihubungi menjelaskan akibat kemarau yang berkepanjangan memang berpengaruh terhadap produksi pertanian. Hanya saja, jelasnya, masing-masing kawasan berbeda kondisi fase pertumbuhannya sehingga imbas kekeringan tidak akan massal. Diantara kecaamataan yang tanaman padinya pada fase generatif yaitu Selakau Timur, Selakau, Salatiga, dan Semparuk. "Ini yang biasanya terpengaruh," katanya.

Sedangkan beberapa kecamatan yang sedang fase pertumbuhan yaitu di Pemangkat, Tebas, Sambas, dan sejumlah lainnya, imbuh Joni, masih memiliki harapan seandainya dalam waktu dekat akan terjadi hujan. "Mudah-mudahanlah September nanti hujan sudah turun sehingga demikian tanaman padi akan normal kembali," ujarnya.Justru untuk beberapa lokasi seperti Tangaran yang belum memulai masa tanam, tukas Joni melanjutkan pembicaraan, petani kemungkinan akan menggeser masa tanamnya menyesuaikan dengan ketersediaan air sehingga demikian waktu produksi juga bakal berubah akibat pergeseran kegiataan taanam tersebut.(mur)

Sumber: pontianakpost.com

Comments :

0 komentar to “Produksi Pangan Bakal Terancam”

Post a Comment

Site INFO

News & Media Blogs - BlogCatalog Blog DirectoryGoogle PageRank Checking tool
Blog Directory

LINK EXCHANGE

banner

BLOGROLL

 

Copyright © 2009 by SAMBAS POST