Senin, 27 Juli 2009 | 14:48 WIB
TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Kepolisian Sektor Kota, Sidoarjo, Senin (27/7) siang memeriksa penumpang Kereta Api di Stasiun Kota, Sidoarjo. Hal itu dilakukan sebagai upaya penyisiran teroris.
"Siapa tahu ada yang membawa bahan peledak," terang Kepala Polsek Kota, Ajun Komisaris Dwi Yuliati.
Selain menyisir stasiun, polisi juga menyisir terminal dan tempat-tempat vital lain. Misalnya, perumahan, pertokoan, penginapan dan hotel. Di perumahan, kata Dwi, yang harus diwaspadai masyarakat adalah rumah kosong. "Karena rentan digunakan sebagai markas teroris," ucapnya.
Dalam penyisiran di beberapa lokasi, polisi juga menempel nama-nama teroris yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Namun, dalam penyisiran di stasiun, polisi bukan menangkap teroris, tapi justru menangkap dua pelajar wanita. "Mereka berkeliaran saat jam pelajaran," kata Dwi..
Dua pelajar itu adalah Indah Suciwati (17) siswi SMU Muhammadiyah, Gresik dan Lailatul Fitriyah (17) siswi SMU A. Wahid Hasyim, Gresik. Mereka kedapatan tengah naik Kereta bersama seorang laki-laki bernama Arif Rahman Hakim (24), asal Gresik, saat ini bekerja sebagai karyawan pabrik di kawasan Bundaran Surabaya.
MUHAMMAD TAUFIK
TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Kepolisian Sektor Kota, Sidoarjo, Senin (27/7) siang memeriksa penumpang Kereta Api di Stasiun Kota, Sidoarjo. Hal itu dilakukan sebagai upaya penyisiran teroris.
"Siapa tahu ada yang membawa bahan peledak," terang Kepala Polsek Kota, Ajun Komisaris Dwi Yuliati.
Selain menyisir stasiun, polisi juga menyisir terminal dan tempat-tempat vital lain. Misalnya, perumahan, pertokoan, penginapan dan hotel. Di perumahan, kata Dwi, yang harus diwaspadai masyarakat adalah rumah kosong. "Karena rentan digunakan sebagai markas teroris," ucapnya.
Dalam penyisiran di beberapa lokasi, polisi juga menempel nama-nama teroris yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Namun, dalam penyisiran di stasiun, polisi bukan menangkap teroris, tapi justru menangkap dua pelajar wanita. "Mereka berkeliaran saat jam pelajaran," kata Dwi..
Dua pelajar itu adalah Indah Suciwati (17) siswi SMU Muhammadiyah, Gresik dan Lailatul Fitriyah (17) siswi SMU A. Wahid Hasyim, Gresik. Mereka kedapatan tengah naik Kereta bersama seorang laki-laki bernama Arif Rahman Hakim (24), asal Gresik, saat ini bekerja sebagai karyawan pabrik di kawasan Bundaran Surabaya.
MUHAMMAD TAUFIK
Comments :
0 komentar to “Operasi Teroris, Polisi Malah Amankan Dua Pelajar”
Post a Comment