Jum'at, 05 Juni 2009 | 19:32 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Ketua Umum dan Ketua Dewan Penasehat Golkar dinilai mengabaikan Ketua Umum, Jusuf Kalla, untuk tak membahas persiapan musyawarah nasional partai. Kalla telah meminta kedua tokoh fokus dalam pemenangan Jusuf Kalla-Wiranto. "Kami merasa tak perlu memberi sanksi karena ini terkait etika. Sudah diimbau Pak JK. Sudah ada pertemuan antara Pak JK dengan mereka tapi tidak dipedulikan," kata Ketua Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto, Fahmi Idris, usai diskusi tentang Ekonomi Kerakyatan di kampus STEKPI, Jakarta, Jumat (5/6).
Agung Laksono dan Surya Paloh akan mengumpulkan sejumlah pengurus daerah Golkar untuk membahas pergantian ketua umum partai berlambang pohon Beringin itu. Menurut Fahmi, siapa pun berhak menjadi Ketua Umum Golkar asalkan memenuhi syarat. "Tapi saya mengimbau ya mbok ditunda dulu hak itu. Mari konsentrasi soal pemilu presiden," ujarnya.
Surya dan Agung berniat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar periode mendatang. Kalla sebelumnya meminta seluruh fungsionaris dan kader Golkar fokus pada pemenangan pemilu presiden. Bahkan, kedua tokoh itu masuk dalam tim kampanye nasional. "Tak perlu terburu-burun tak akan lari gunung dikejar. Kok tega-teganyanya kami sedang pontang-panting, mereka malah merancang pergantian pemimpin. Agak memalukan memang, ya Golkar solid tapi (tokoh-tokoh itu) memalukan," katanya.
Dia mengatakan seluruh fungsionaris Golkar memang boleh menggelar pertemuan dengan pengurus daerah. Namun, pemenangan Kalla-Wiranto seharusnya didahulukan.
KURNIASIH BUDI
Referensi Tempo Interaktif
TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Ketua Umum dan Ketua Dewan Penasehat Golkar dinilai mengabaikan Ketua Umum, Jusuf Kalla, untuk tak membahas persiapan musyawarah nasional partai. Kalla telah meminta kedua tokoh fokus dalam pemenangan Jusuf Kalla-Wiranto. "Kami merasa tak perlu memberi sanksi karena ini terkait etika. Sudah diimbau Pak JK. Sudah ada pertemuan antara Pak JK dengan mereka tapi tidak dipedulikan," kata Ketua Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto, Fahmi Idris, usai diskusi tentang Ekonomi Kerakyatan di kampus STEKPI, Jakarta, Jumat (5/6).
Agung Laksono dan Surya Paloh akan mengumpulkan sejumlah pengurus daerah Golkar untuk membahas pergantian ketua umum partai berlambang pohon Beringin itu. Menurut Fahmi, siapa pun berhak menjadi Ketua Umum Golkar asalkan memenuhi syarat. "Tapi saya mengimbau ya mbok ditunda dulu hak itu. Mari konsentrasi soal pemilu presiden," ujarnya.
Surya dan Agung berniat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar periode mendatang. Kalla sebelumnya meminta seluruh fungsionaris dan kader Golkar fokus pada pemenangan pemilu presiden. Bahkan, kedua tokoh itu masuk dalam tim kampanye nasional. "Tak perlu terburu-burun tak akan lari gunung dikejar. Kok tega-teganyanya kami sedang pontang-panting, mereka malah merancang pergantian pemimpin. Agak memalukan memang, ya Golkar solid tapi (tokoh-tokoh itu) memalukan," katanya.
Dia mengatakan seluruh fungsionaris Golkar memang boleh menggelar pertemuan dengan pengurus daerah. Namun, pemenangan Kalla-Wiranto seharusnya didahulukan.
KURNIASIH BUDI
Referensi Tempo Interaktif
Comments :
0 komentar to “Agung Laksono dan Surya Paloh Abaikan Kalla”
Post a Comment