Keluarga Terenyuh Lihat Antasari Berbaju Tahanan

Minggu, 10 Mei 2009 | 10:53 WIB
Laporan wartawan Persda Network Yuli Sulistyawan

JAKARTA, KOMPAS.com — Keluarga besar Antasari Azhar prihatin melihat orang yang paling dibanggakan keluarga kini mengenakan baju seragam tahanan Polda Metro Jaya. Namun, lantaran Antasari atas kesadarannya sendiri mau mengenakan baju tahanan guna memberi teladan masyarakat dalam penegakan hukum, keluarga pun tegar dan tidak mempermasalahkan.

“Sebagai orang awam, kita (sekeluarga) terenyuh hati melihat Pak Antasari dengan baju tahanan itu,” ujar adik kandung Antasari, Asmulyati Azhar, kepada Persda Network di Jakarta, Sabtu (9/5).

Dituturkan Asmulyati, kakaknya adalah penegak hukum sehingga tahu apa yang harus dipatuhi oleh seseorang yang berstatus disangka melakukan tindak pidana. Justru, Antasari ingin memberi contoh kepada warga negara lain bahwa siapa pun harus taat kepada hukum.

“Justru dengan sikapnya (Antasari) yang begitu tegar, kami sekeluarga menjadi tegar. Tidak masalah Pak Antasari harus memakai baju tahanan. Kami tidak malu,” sambungnya.

Tak hanya kakak dan adik-adik Antasari, anak maupun keponakan Antasari juga tegar menghadapi kasus ini. Menurut Asmulyati, tak satu pun anggota keluarga besar Azhar sakit lantaran peristiwa ini. Awalnya, keluarga besar Antasari syok. Namun, setelah melihat ketegaran Antasari, keluarga bersikap simpati dan mendukung perjuangan Antasari dalam menghadapi kasus yang menimpanya.

“Alhamdulillah, anak dan keponakan-keponakan saya tetap sekolah, kuliah, dan bekerja seperti biasa. Mereka juga tidak minder kalau ditanya tentang kasus Pak Antasari,” sambungnya.

Asmulyati lalu bercerita, justru teman dan tetangganyalah yang bersedih melihat Antasari mengenakan baju tahanan. Dalam pertemuan majelis taklim yang dilakukan pada Sabtu (9/5) siang, Asmulyati mendapat ungkapan simpati dan dukungan dari anggota pengajian untuk Antasari. “Tadi kita doa bersama untuk Pak Antasari. Bahkan, ada yang sampai menangis, terharu melihat Pak Antasari seperti ini,” tambah Asmulyati.

Diceritakan Asmulyati, sebelum Antasari ditahan di Polda Metro Jaya, keluarga besar berkumpul di kediaman Antasari di Giri Loka II, BSD, Tangerang. Di hadapan seluruh kakak dan adik-adiknya, Antasari mengakui tidak pernah berselingkuh dengan perempuan yang bernama Rani Juliani.

Sampai sekarang, keluarga besar sangat yakin Antasari tidak melakukan kesalahan, baik itu perselingkuhan maupun pembunuhan terhadap Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. “Seluruh keluarga besar memercayai apa yang disampaikan Pak Antasari waktu itu,” jelasnya.

Sumber : Persda Network

Referensi Kompas