Wednesday, May 27, 2009

Inilah Boediono yang Tengah Mengubah Citranya

Kamis, 28 Mei 2009 | 06:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Belakangan ini ada perubahan mencolok yang terjadi pada sosok calon wakil presiden Boediono. Sosok mantan Gubernur Bank Indonesia yang sebelumnya lekat dengan raut wajah serius dan sedikit kaku ini berubah menjadi lebih hangat. Kini, senyum merekah sering menghiasi wajah mantan Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong ini ketika tampil di muka umum.

Posisinya sebagai pendamping calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang menuntut dirinya untuk lebih membuka diri.

Hal ini, misalnya, terlihat ketika Boediono melakukan shalat Jumat di Masjid Cut Mutia, Menteng, Jakarta, Jumat (22/5). Ketika keluar dari mobilnya, Pak Boed langsung melemparkan senyum yang hangat kepada kerumunan massa yang menantinya. Mantan Staf Ahli Dewan Moneter ini juga melambaikan tangan kepada para wartawan dan fotografer.

Padahal, ekonom yang pernah dijuluki Mr Nanti Dulu ini hampir tidak pernah melakukan hal tersebut ketika masih menjadi anggota kabinet.

Lambaian tangan ini pulalah yang menyambut para wartawan dan fotografer ketika dosen Universitas Gadjah Mada ini hendak menyampaikan pernyataan persnya terkait pengunduran dirinya sebagai Gubernur BI beberapa waktu lalu.

Senyum juga tidak pernah absen sejak Partai Demokrat mendeklarasikan dirinya sebagai cawapres pada 15 Mei 2009 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung.

Pada acara perkenalan dirinya kepada para wartawan di Rumah Makan Bebek Bengil minggu lalu, penulis buku Ekonomi Pancasila ini bahkan tampak antusias berbincang-bincang dengan para wartawan. Berkali-kala tawa lepas menghiasi wajahnya.

Tawa lepasnya semakin mengembang ketika ada seorang wartawan bernama Boediono yang hendak bersalaman dan berkenalan dengannya. Saat itu, Boediono langsung berdiri serta menerima jabat tangan dan menepuk bahu wartawan tersebut.

Jebolan Wharton School, University of Pensylvania, ini juga dikenal sebagai orang yang sederhana. Sikap itu ditunjukkannya ketika hadir pada acara Boediono Menjawab di sebuah angkringan di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setibanya di sana, Boediono tanpa sungkan-sungkan langsung mencomot pisang goreng yang dijajakan di angkringan itu.

Hal ini tampak kontras dengan kendaraan mewah Toyota Alphard hitam yang membawanya ke angkringan tersebut. Dia juga tampak akrab berbincang-bincang dengan si empunya angkringan.

Kepribadian dan juga penampilan memang menjadi hal yang penting dalam ajang memperebutkan kursi presiden dan wakil presiden. Tidak jarang, para capres dan cawapres rela menggelontorkan uang puluhan miliar rupiah demi pembentukan pencitraan yang menarik.

Sejarah mencatat, kandidat presiden Richard Nixon terpaksa menelan pil pahit ketika dikalahkan oleh kandidat presiden John F Kennedy pada pemilu AS 1960.

Kennedy, yang tampil sebagai sosok yang santun, berkharisma, dan penuh pesona, khususnya ketika tampil pada debat calon presiden di televisi, mampu mengalahkan Nixon, wakil presiden incumbent dari tahun 1953-1961.

Diberitakan juga, Kennedy kerap berbaur dengan beragam lapisan masyarakat, bermain bola seperti warga AS pada umumnya, dan sebagainya. Sebaliknya, penampilan Nixon, si politisi ulung dan juga jagoan debat semasa kuliah di Whittier College, cenderung serius, tidak menarik, dan terlihat kaku.

Boediono sendiri mengakui, dirinya tengah mengubah citranya. "Selama ini pembawaan saya memang tidak suka ngobrol sana-sini. Sebagai calon wakil presiden, saya memang belajar untuk lebih berkomunikasi kepada masyarakat. Saya akan sampaikan hal-hal yang memang perlu disampaikan kepada masyakat," katanya diplomatis.

Mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Kabinet Reformasi yang tengah memikirkan untuk membuat akun di jejaring sosial Facebook ini kemudian menjelaskan mengapa dirinya selama ini irit bicara. "Waktu jadi Gubernur BI, misalnya, kalau saya salah bicara, meleset satu-dua kata, kurs bisa langsung turun," katanya seraya tertawa lepas.

Akankah Boediono, yang kini tengah mengubah penampilannya menjadi sedikit menarik, berhasil meraih dukungan dari mayoritas masyarakat Indonesia? (Hindra Liu)

Comments :

1
agen bola said...
on 

Hope this article was may be useful to the public a whole is, as well as the author himself

Post a Comment

Site INFO

News & Media Blogs - BlogCatalog Blog DirectoryGoogle PageRank Checking tool
Blog Directory

LINK EXCHANGE

banner

BLOGROLL

 

Copyright © 2009 by SAMBAS POST