Saturday, July 11, 2009

Tim JK-Wiranto: "Believe It Or Not"

Sabtu, 11 Juli 2009 | 10:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jebloknya perolehan suara pasangan capres dan cawapres Jusuf Kalla dan Wiranto dalam hasil quick count sementara Pemilu Presiden 2009 ini sangat tidak disangka-sangka oleh seluruh Tim Kampanye mulai dari pusat hingga daerah. Target 30 persen suara 'digantikan' angka 12-13 persen. Istilahnya, believe it or not. Dukungan para tokoh masyarakat di banyak daerah yang kerap dideklarasikan ketika JK berkunjung untuk berkampanye seakan tidak berarti apa-apa. Padahal, Tim Kampanye cukup optimistis jika mengacu kepada jumlah para tokoh masyarakat dan perkiraan besaran massa yang ada di belakangnya.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto, Fahmi Idris, ketika berbincang dengan Kompas.com dan satu media lainnya di kantornya, Jumat (10/7) kemarin. Salah satu pengalaman yang mengejutkan tim adalah antara ekspektasi serta kenyataan perolehan suara pasangan calon yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura ini di Provinsi Jawa Barat. "Saya sendiri terjun langsung untuk membina simpul-simpul yang cukup kuat di Jawa Barat. Dengan perolehan Jabar yang sekian, semua toh tak menyangka. Kita terkaget-kaget kenapa?" ujar Fahmi.

Oleh karena itu, sehari setelah pemungutan dan penghitungan suata, tim segera melakukan evaluasi penyelenggaraan pilpres dengan menghimpun laporan tim dan saksi di daerah. Mayoritas laporan menyebutkan memang di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) tidak ada saksi. Fahmi mengakui ini memang terkait dengan kesolidan partai. "Tapi katakanlah hanya dengan 10 persen ketiadaan saksi, apakah sedemikian rendahnya perolehan suara tersebut," lanjut Fahmi.

Lantas, evaluasi juga dilakukan dengan menghimpun indikasi pelanggaran dan kecurangan yang terjadi di masing-masing wilayah. Hasilnya banyak sekali, ungkap Fahmi. Lebih dari 30 laporan sudah diterima. Bentuk indikasi pelanggaran dan kecurangannya bermacam-macam, mulai dari formulir saksi yang direkayasa, politik uang hingga perbedaan jumlah pemilih yang tercatat dengan jumlah suara yang masuk. Ke depannya, jika bukti-bukti sudah dilengkapi maka tim akan membawanya ke Badan Pengawas Pemilu untuk diproses. Fahmi menegaskan upaya ini bukan sekadar karena kekalahan pasangan JK-Wiranto, tetapi semata-mata demi pemilihan yang jujur, adil, dan independen.

Comments :

0 komentar to “Tim JK-Wiranto: "Believe It Or Not"”

Post a Comment

Site INFO

News & Media Blogs - BlogCatalog Blog DirectoryGoogle PageRank Checking tool
Blog Directory

LINK EXCHANGE

banner

BLOGROLL

 

Copyright © 2009 by SAMBAS POST