Jumat, 5 Juni 2009 | 16:16 WIB
PONTIANAK, KOMPAS.com — Malaysia masih mempersiapkan rencana pembukaan pintu lintas batas yang berbatasan dengan Aruk (Kabupaten Sambas) dan Badau (Kabupaten Kapuas Hulu) dengan perkiraan tuntas pada pertengahan 2010.
Konsul Malaysia di Pontianak, Zairi M Basri, di Pontianak, Jumat (5/6), mengatakan, untuk pintu lintas batas yang berbatasan dengan Badau diperkirakan siap digunakan pada Juli 2010.
Menurut dia, hingga kini masih terdapat sejumlah masalah dalam penyiapan bangunan sehingga perlu ditunda realisasinya.
Ia menambahkan, kondisi serupa juga terjadi di pintu lintas batas yang berbatasan dengan Aruk. "Sekarang baru 30 persenlah," kata dia.
Namun, pihak Malaysia sudah membebaskan lahan serta menyiapkan fondasi di lokasi pintu lintas batas tersebut.
Sementara Sekretaris Daerah Pemprov Kalbar Syakirman tetap optimistis Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) di Aruk dan Badau akan diresmikan pada tahun ini. "Dalam waktu dekat saya akan rapat di Jakarta untuk membahas kesiapan tersebut," kata Syakirman.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya dijadwalkan berkunjung ke Kalbar pada 6 Juni 2009 untuk meresmikan beroperasinya PPLB di Aruk (Kabupaten Sambas) dan Badau (Kabupaten Kapuas Hulu).
PPLB Aruk dan Nanga Badau diharapkan dapat menggerakkan dan menumbuhkan ekonomi di kawasan perbatasan yang selama ini masih mempunyai keterbatasan di berbagai sektor pembangunan.
Bangunan untuk PPLB Aruk sudah disiapkan Indonesia tetapi kondisi jalan dari ibu kota kabupaten, Sambas, masih berupa tanah merah dan belum diaspal.
Sedangkan di sisi Biawak, Sarawak, akses jalan menuju perbatasan sudah baik. Namun, pembangunan gedung dalam tahap pengerjaan. Kondisi serupa juga terjadi di Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.
XVD
Sumber : Ant
Referensi Kompas
PONTIANAK, KOMPAS.com — Malaysia masih mempersiapkan rencana pembukaan pintu lintas batas yang berbatasan dengan Aruk (Kabupaten Sambas) dan Badau (Kabupaten Kapuas Hulu) dengan perkiraan tuntas pada pertengahan 2010.
Konsul Malaysia di Pontianak, Zairi M Basri, di Pontianak, Jumat (5/6), mengatakan, untuk pintu lintas batas yang berbatasan dengan Badau diperkirakan siap digunakan pada Juli 2010.
Menurut dia, hingga kini masih terdapat sejumlah masalah dalam penyiapan bangunan sehingga perlu ditunda realisasinya.
Ia menambahkan, kondisi serupa juga terjadi di pintu lintas batas yang berbatasan dengan Aruk. "Sekarang baru 30 persenlah," kata dia.
Namun, pihak Malaysia sudah membebaskan lahan serta menyiapkan fondasi di lokasi pintu lintas batas tersebut.
Sementara Sekretaris Daerah Pemprov Kalbar Syakirman tetap optimistis Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) di Aruk dan Badau akan diresmikan pada tahun ini. "Dalam waktu dekat saya akan rapat di Jakarta untuk membahas kesiapan tersebut," kata Syakirman.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya dijadwalkan berkunjung ke Kalbar pada 6 Juni 2009 untuk meresmikan beroperasinya PPLB di Aruk (Kabupaten Sambas) dan Badau (Kabupaten Kapuas Hulu).
PPLB Aruk dan Nanga Badau diharapkan dapat menggerakkan dan menumbuhkan ekonomi di kawasan perbatasan yang selama ini masih mempunyai keterbatasan di berbagai sektor pembangunan.
Bangunan untuk PPLB Aruk sudah disiapkan Indonesia tetapi kondisi jalan dari ibu kota kabupaten, Sambas, masih berupa tanah merah dan belum diaspal.
Sedangkan di sisi Biawak, Sarawak, akses jalan menuju perbatasan sudah baik. Namun, pembangunan gedung dalam tahap pengerjaan. Kondisi serupa juga terjadi di Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.
XVD
Sumber : Ant
Referensi Kompas
Comments :
0 komentar to “Tahun Depan Malaysia Buka Dua Perbatasan Darat”
Post a Comment