By Republika Newsroom
Sabtu, 27 Juni 2009 pukul 21:16:00
Jakarta, 27/6 (ANTARA) - Perkembangan agama Islam di Amerika Serikat (AS) sampai kini masih sangat kondusif, ditandai dengan pemerintah negara adi kuasa itu memberikan berbagai dukungan sarana dan prasarana beribadah dan menjalankan kegiatan Islam lainnya yang sangat memadai. Deputi I Bidang Akademik dan Riset Universitas Paramadina, Totok Amin Soefijanto mengatakan di Jakarta, Sabtu (27/6) mengatakan, sebuah masjid di Boston yang cukup besar dan megah dibangun atas bantuan pemerintah AS. "Masjid di Boston itu menjadi tempat pertemuan Muslim yang berasal dari berbagai negara seperti Bosnia, Afrika, China, Jepang, Indonesia dan AS sendiri," kata Totok yang mengaku pernah hidup delapan tahun di AS itu.
Pemerintah AS, katanya, memberikan kemudahan kepada siapa saja yang hidup di negara itu asal saja tidak melakukan tindak kriminal. "Pelaku kriminal akan ditindak secara objektif tanpa membedakan agamanya," katanya. "Kebijakan pemerintah negara itu telah mendorong Islam berkembang sangat baik hingga sejumlah lembaga Islam seperti Islamic Circle of North America bisa bekerja dengan baik." Lembaga itu resmi diakui pemerintah AS sebagai wadah untuk berkoordinasinya umat Islam di sana dalam menyiapkan penyelenggaraan bulan puasa, hari Idul Fitri, Idhul Adha, dan hari-hari besar agama Islam lainnya.
Menurut dia, sejak dulu, hingga masa kepemimpinan mantan Presiden Bill Clinton dan George Bush, perkembangan Islam sangat berkembang dengan baik.
"Kedua mantan pemimpin itu, di masa jayanya sangat bersahabat dengan umat Islam di AS. Ketika warga Islam berbuka puasa, mereka juga ikut berbuka bersama," katanya dengan menambahkan bahwa kebijakan itu antara lain dilakukan karena mereka tunduk dengan hukum AS. Bahkan ketika AS diserang teroris ditandai dengan runtuhnya gedung World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001, justru umat Islam mendapatkan perlindungan dari pemerintah AS.
Ia mengatakan hubungan Islam dan non-Islam di AS sangat kondusif hingga diskusi-diskusi tentang Islam dilakukan timbal balik. Ia menyebutkan jumlah penduduk AS yang beragama Islam pada 1991 mencapai 5,2 juta dan tahun 2009 diperkirakan lebih 6 juta orang yang berasal dari warga asli dan pendatang.ant/bur
Referensi Republika
Sabtu, 27 Juni 2009 pukul 21:16:00
Jakarta, 27/6 (ANTARA) - Perkembangan agama Islam di Amerika Serikat (AS) sampai kini masih sangat kondusif, ditandai dengan pemerintah negara adi kuasa itu memberikan berbagai dukungan sarana dan prasarana beribadah dan menjalankan kegiatan Islam lainnya yang sangat memadai. Deputi I Bidang Akademik dan Riset Universitas Paramadina, Totok Amin Soefijanto mengatakan di Jakarta, Sabtu (27/6) mengatakan, sebuah masjid di Boston yang cukup besar dan megah dibangun atas bantuan pemerintah AS. "Masjid di Boston itu menjadi tempat pertemuan Muslim yang berasal dari berbagai negara seperti Bosnia, Afrika, China, Jepang, Indonesia dan AS sendiri," kata Totok yang mengaku pernah hidup delapan tahun di AS itu.
Pemerintah AS, katanya, memberikan kemudahan kepada siapa saja yang hidup di negara itu asal saja tidak melakukan tindak kriminal. "Pelaku kriminal akan ditindak secara objektif tanpa membedakan agamanya," katanya. "Kebijakan pemerintah negara itu telah mendorong Islam berkembang sangat baik hingga sejumlah lembaga Islam seperti Islamic Circle of North America bisa bekerja dengan baik." Lembaga itu resmi diakui pemerintah AS sebagai wadah untuk berkoordinasinya umat Islam di sana dalam menyiapkan penyelenggaraan bulan puasa, hari Idul Fitri, Idhul Adha, dan hari-hari besar agama Islam lainnya.
Menurut dia, sejak dulu, hingga masa kepemimpinan mantan Presiden Bill Clinton dan George Bush, perkembangan Islam sangat berkembang dengan baik.
"Kedua mantan pemimpin itu, di masa jayanya sangat bersahabat dengan umat Islam di AS. Ketika warga Islam berbuka puasa, mereka juga ikut berbuka bersama," katanya dengan menambahkan bahwa kebijakan itu antara lain dilakukan karena mereka tunduk dengan hukum AS. Bahkan ketika AS diserang teroris ditandai dengan runtuhnya gedung World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001, justru umat Islam mendapatkan perlindungan dari pemerintah AS.
Ia mengatakan hubungan Islam dan non-Islam di AS sangat kondusif hingga diskusi-diskusi tentang Islam dilakukan timbal balik. Ia menyebutkan jumlah penduduk AS yang beragama Islam pada 1991 mencapai 5,2 juta dan tahun 2009 diperkirakan lebih 6 juta orang yang berasal dari warga asli dan pendatang.ant/bur
Referensi Republika
Comments :
0 komentar to “Perkembangan Islam di AS Kondusif”
Post a Comment