By Republika Newsroom
Rabu, 13 Mei 2009 pukul 11:47:00
SURABAYA -- Kekecewaan menyeruak dari jajaran pengurus PKS setelah Capres dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk memilih Boediono sebagai cawapresnya. Alih-alih memenuhi pertemuan dengan SBY di Wisma Negara, petinggi PKS justru mendatangi Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla.
Jajaran pengurus PKS yang dipimpin oleh Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin ini menemui capres dari Partai Golkar itu di posko Slipi 2 di Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta, Selasa (12/5) malam. ''Kita bicara agak mendalam dengan PKS,'' ungkap Ketua DPP PG, Priyo Budi Santoso, di Surabaya, Rabu (13/5).
Hilmi datang dengan didampingi fungsionaris PKS lainnya, seperti Anis Matta, Aboe Bakar, dan Fachry Hamzah. Malam itu, sebenarnya di Wisma Negara, SBY juga menggelar pertemuan dengan partai-partai yang sebelumnya dikatakan ingin berkoalisi dengan PD. Bersama PPP, PAN, dan PKB, pengurus PKS mestinya menggelar pertemuan dengan SBY setelah adanya kepastian dipilihnya Boediono. Namun pengurus PKS malah muncul di Posko Slipi 2 milik PG.
Sebelum pertemuan di Posko Slipi 2 itu, Ketua DPP PG Syamsul Muarif mengungkapkan, beberapa orang pengurus dari PKS, PPP, PAN, PKB juga bertemu dengan JK dan Wiranto di Hotel Nikko Jakarta. JK dan pasangannya Wiranto datang untuk memenuhi undangan dari fungionaris keempat partai itu. ''Mereka memberi tahu posisi masing-masing,'' katanya.
Menurut Syamsul, pertemuan itu merupakan reaksi dari keputusan SBY yang memilih Boediono. Politisi dari keempat partai itu menggagas pertemuan di hotel berbintang itu sebagai kelanjutan dari pertemuan di DPR siang harinya. ''Kita tidak menarik-narik mereka,'' sergahnya.
Syamsul mengatakan pertemuan di Nikko itu belum mengambil keputusan apapun. Tiap partai masih dalam proses mencari koalisinya masing-masing. PG yang berkoalisi dengan Partai Hanura mengusung pasangan JK-Wiranto, lanjutnya, sejauh ini belum mendaftarkan pasangannya ke KPU karena masih membuka pintu koalisi dengan partai-partai lain.
''Karena Golkar ideologinya sebagai partai tengah, ke partai berazaskan agama tak masalah, ke nasionalis juga ok,'' jelasnya.
Menurut Syamsul, keempat partai itu sampai sekarang belum menjalin koalisi secara resmi dengan PD. Melihat situasinya, perkembangan politik yang terjadi di partai-partai itu masih terus terjadi. ''Mereka belum ada kontrak koalisi,'' ujarnya.
- djo/ahi
Referensi Republika Newsroom
Rabu, 13 Mei 2009 pukul 11:47:00
SURABAYA -- Kekecewaan menyeruak dari jajaran pengurus PKS setelah Capres dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk memilih Boediono sebagai cawapresnya. Alih-alih memenuhi pertemuan dengan SBY di Wisma Negara, petinggi PKS justru mendatangi Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla.
Jajaran pengurus PKS yang dipimpin oleh Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin ini menemui capres dari Partai Golkar itu di posko Slipi 2 di Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta, Selasa (12/5) malam. ''Kita bicara agak mendalam dengan PKS,'' ungkap Ketua DPP PG, Priyo Budi Santoso, di Surabaya, Rabu (13/5).
Hilmi datang dengan didampingi fungsionaris PKS lainnya, seperti Anis Matta, Aboe Bakar, dan Fachry Hamzah. Malam itu, sebenarnya di Wisma Negara, SBY juga menggelar pertemuan dengan partai-partai yang sebelumnya dikatakan ingin berkoalisi dengan PD. Bersama PPP, PAN, dan PKB, pengurus PKS mestinya menggelar pertemuan dengan SBY setelah adanya kepastian dipilihnya Boediono. Namun pengurus PKS malah muncul di Posko Slipi 2 milik PG.
Sebelum pertemuan di Posko Slipi 2 itu, Ketua DPP PG Syamsul Muarif mengungkapkan, beberapa orang pengurus dari PKS, PPP, PAN, PKB juga bertemu dengan JK dan Wiranto di Hotel Nikko Jakarta. JK dan pasangannya Wiranto datang untuk memenuhi undangan dari fungionaris keempat partai itu. ''Mereka memberi tahu posisi masing-masing,'' katanya.
Menurut Syamsul, pertemuan itu merupakan reaksi dari keputusan SBY yang memilih Boediono. Politisi dari keempat partai itu menggagas pertemuan di hotel berbintang itu sebagai kelanjutan dari pertemuan di DPR siang harinya. ''Kita tidak menarik-narik mereka,'' sergahnya.
Syamsul mengatakan pertemuan di Nikko itu belum mengambil keputusan apapun. Tiap partai masih dalam proses mencari koalisinya masing-masing. PG yang berkoalisi dengan Partai Hanura mengusung pasangan JK-Wiranto, lanjutnya, sejauh ini belum mendaftarkan pasangannya ke KPU karena masih membuka pintu koalisi dengan partai-partai lain.
''Karena Golkar ideologinya sebagai partai tengah, ke partai berazaskan agama tak masalah, ke nasionalis juga ok,'' jelasnya.
Menurut Syamsul, keempat partai itu sampai sekarang belum menjalin koalisi secara resmi dengan PD. Melihat situasinya, perkembangan politik yang terjadi di partai-partai itu masih terus terjadi. ''Mereka belum ada kontrak koalisi,'' ujarnya.
- djo/ahi
Referensi Republika Newsroom
Comments :
0 komentar to “Petinggi PKS Merapat ke JK”
Post a Comment