Thursday, October 1, 2009

Pengebom Pangeran Saudi Bawa Bom di Celana Dalam

Kamis, 1 Oktober 2009

JEDDAH, — Pelaku percobaan pembunuhan terhadap Pangeran Mohammed bin Nayef dari Arab Saudi menyembunyikan bomnya di celana dalam. Pelaku tampaknya yakin lolos karena secara kultur, bagian tubuh yang tertutup celana dalam tabu disentuh pemeriksa.

Pihak berwenang Arab Saudi yang terlibat dalam penyelidikan percobaan pembunuhan pada Agustus itu, sebagaimana dilaporkan CNN, Kamis, mengungkapkan hal tersebut. Pangeran Nayef, Kepala Anti-Terorisme Arab Saudi, hanya menderita luka kecil akibat ledakan bom itu.

Sejumlah laporan media lokal minggu ini menyatakan, si penyerang menyembunyikan bom di dalam rektumnya (saluran usus besar yang berujung ke dubur). Namun, menurut pejabat Saudi, hal itu tidak mungkin karena, berdasarkan sejumlah faktor, antara lain, ada kilatan cahaya ketika bom meledak. Hal itu menunjukkan bahwa bom tidak disembunyikan di dalam tubuh si pelaku. Selain itu, para dokter yang diminta pendapatnya oleh pemerintah mengatakan, tingkat keracunan plastik bahan peledak akan menyulitkan pelaku membawa bom dalam waktu lama di dalam rektum.

Pihak Saudi mengatakan, mereka menduga bom itu seberat 100 gram dan dibuat dengan plastik bahan peledak agar bisa lolos dari metal detektor pada pemeriksaan sebelum si pelaku diizinkan bertemu dengan Sang Pangeran. Pihak berwenang mengungkapkan, bahan peledak yang digunakan adalah PETN, sama seperti yang pernah dipakai Richard Reid pada sepatunya ketika mencoba meledakkan pesawat American Airlines dalam penerbangan Paris-Miami pada Desember 2001.

Pihak Saudi sekarang sedang menyelidiki kemungkinan si penyerang meledakkan bom dengan sebuah detonator yang bersumbu kimia yang tidak dapat dideteksi metal detektor.

Pelaku yang diindetifikasi sebagai Abdullah Hassan al Asiri adalah warga Saudi. Ia anggota Al Qaeda yang melarikan diri ke Yaman dan ingin menyerahkan diri kepada Pangeran Nayef. Sang Pangeran bertanggung jawab untuk mengawasi program rehabilitasi teroris kerajaan, dan sekitar dua lusin anggota penting Al Qaeda sebelumnya telah menyerahkan diri kepadanya.

Pada bulan Ramadhan, Al Asiri mendapat kesempatan beraudiensi dengan Sang Pangeran di kediaman pribadinya di Jeddah. Asiri memperkenalkan diri sebagai seseorang yang juga dapat mengajak anggota militan lainnya menyerahkan diri. Dengan berpura-pura bahwa dia bisa mengajak anggota militan yang lain menyerahkan diri, Asiri pun melakukan panggilan telepon singkat kepada anggota Al Qaeda lain di hadapan Nayef. Ia memberitahukan bahwa dirinya sedang berdiri di depan Pangeran Nayef. Seusai melakukan panggilan telepon, bom meledak. Asiri tewas, tetapi Nayef yang berdiri hanya beberapa kaki dari Asiri hanya menderita luka kecil.

Sumber : Kompas

Comments :

0 komentar to “Pengebom Pangeran Saudi Bawa Bom di Celana Dalam”

Post a Comment

Site INFO

News & Media Blogs - BlogCatalog Blog DirectoryGoogle PageRank Checking tool
Blog Directory

LINK EXCHANGE

banner

BLOGROLL

 

Copyright © 2009 by SAMBAS POST