Jum'at, 05 Juni 2009 | 18:11 WIB
TEMPO Interaktif, Tangerang: Patriot Nasional (Patron) cabang Tangerang Raya, sebuah organisasi masyarakat, menyiapkan 31 orang anggotanya menempa latihan fisik bela diri, untuk persiapan jika persoalan Ambalat akan berakhir pada maklumat perang, mereka siap diturunkan ke medan perang. Latihan bergaya militer seperti baris-berbaris juga dilakukan di sebuah lahan kosong pinggiran Situ Gede Cikokol.
Para anggota patron ini berseragam biru-biru, mengenakan baret biru dan pisau diselipkan di pinggang. Untuk menambah kesan sangar mereka juga mencoreng wajah laiknya tentara yang latihan perang. “Mereka ini laskar bela negara dan akan diberangkatkan ke Ambalat,”kata Sudirja ketua Dewan Perwakilan Cabang Patron Jumat, (5/6).
Sudirja mengatakan sebagai anak bangsa, Patron merasa wajib membela Indonesia. “Sebagai anak bangsa Patron merasa tersinggung dengan tindakan Malaysia yang memasuki wilayah Indonesia,” kata Sudirja.
Namun yang menjadi lucu ketika berdalih membela negara, ada anggota yang tidak hafal menyanyikan lagu Indonesia Raya dan harus diulang.
Seorang anggota Patron, Naming Otoy dari Desa Pondok Kelor, Sepatan, mengaku sudah 15 hari ikut bergabung. Namun dia tidak begitu tahu apa maksud latihan bergaya militer ini. “Saya belum tahu akan diberangkatkan ke mana, ini untuk memacu semangat,” katanya. Ia hanya berharap jika suatu saat pergi ke Ambalat, anak dan istrinya ada yang menjamin kehidupan sehari-harinya.
AYU CIPTA
Referensi Tempo Interaktif
TEMPO Interaktif, Tangerang: Patriot Nasional (Patron) cabang Tangerang Raya, sebuah organisasi masyarakat, menyiapkan 31 orang anggotanya menempa latihan fisik bela diri, untuk persiapan jika persoalan Ambalat akan berakhir pada maklumat perang, mereka siap diturunkan ke medan perang. Latihan bergaya militer seperti baris-berbaris juga dilakukan di sebuah lahan kosong pinggiran Situ Gede Cikokol.
Para anggota patron ini berseragam biru-biru, mengenakan baret biru dan pisau diselipkan di pinggang. Untuk menambah kesan sangar mereka juga mencoreng wajah laiknya tentara yang latihan perang. “Mereka ini laskar bela negara dan akan diberangkatkan ke Ambalat,”kata Sudirja ketua Dewan Perwakilan Cabang Patron Jumat, (5/6).
Sudirja mengatakan sebagai anak bangsa, Patron merasa wajib membela Indonesia. “Sebagai anak bangsa Patron merasa tersinggung dengan tindakan Malaysia yang memasuki wilayah Indonesia,” kata Sudirja.
Namun yang menjadi lucu ketika berdalih membela negara, ada anggota yang tidak hafal menyanyikan lagu Indonesia Raya dan harus diulang.
Seorang anggota Patron, Naming Otoy dari Desa Pondok Kelor, Sepatan, mengaku sudah 15 hari ikut bergabung. Namun dia tidak begitu tahu apa maksud latihan bergaya militer ini. “Saya belum tahu akan diberangkatkan ke mana, ini untuk memacu semangat,” katanya. Ia hanya berharap jika suatu saat pergi ke Ambalat, anak dan istrinya ada yang menjamin kehidupan sehari-harinya.
AYU CIPTA
Referensi Tempo Interaktif
Comments :
0 komentar to “Latihan 'Militer' untuk Ambalat”
Post a Comment